komunitasbola.com – Etihad Stadium jadi saksi sebuah saga fantastis, bukan sekadar pertandingan. Analisis rating pemain Man City vs Fulham pekan ini harus dimulai dari kesadaran bahwa angka 5-4 pada papan skor hanyalah puncak gunung es dari drama yang terjadi. Laga ini adalah kisah tentang rekor bersejarah Erling Haaland 100 gol di Premier League, kebangkitan Phil Foden yang mencetak brace, dan pertahanan yang nyaris merusak segalanya. Bagi penggemar setia komunitas bola, laga ini adalah gudangnya berita bola paling panas untuk didiskusikan.
BACA JUGA : Pentingnya Moises Caicedo bagi Chelsea di Mata Enzo Maresca
Drama 9 Gol: City Dominan Tapi Terus Diteror

Bayangkan, unggul 2-0 di menit ke-15, kemudian 4-2 jelang turun minum. Logika sepak bola mengatakan permainan selesai. Tapi, Manchester City kali ini seperti menonton film thriller di lapangan hijau milik mereka sendiri. Dominasi ball possession mencapai 72%, dengan 26 percobaan tembakan. Namun, setiap kali mereka menjauh, pertahanan yang keropos terutama dari situasi bola mati mengundang Fulham kembali. Cedera Rodri di babak kedua bagai melepas rem darurat, membuat ritme permainan buyar dan memberi ruang bagi tim tamu untuk bernapas.
Pilar Kemenangan: Foden & Haaland Jadi Penentu
Di tengah kekacauan itu, dua bintang bersinar paling terang. Mereka menjadi alasan utama tiga poin tetap berada di Manchester.
Phil Foden Mengambil Alih Panggung
Performanya hari ini adalah jawaban atas segala pertanyaan. Bukan hanya soal dua golnya yang pertama penyelesaian dingin khas striker, yang kedua tendangan volley spektakuler tetapi tentang bagaimana ia menjadi magnet serangan. Pergerakannya yang cerdik, sentuhan pertama yang sempurna, dan visinya di ruang sempat adalah kelas dunia. Ia bukan sekadar pemain muda berbakat; ia adalah pemain kunci yang dewasa sebelum waktunya.
Erling Haaland Menulis Sejarah Lagi
Angka 100 kini sudah resmi menjadi miliknya. Hanya butuh 103 penampilan untuk mencapai tonggak yang membuatnya menjadi yang tercepat sepanjang sejarah Premier League. Golnya bukan gol sederhana, melainkan sebuah tembakan rendah keras yang menggetarkan jala gawang dan menegaskan dominasinya. Ia lebih dari sekadar mesin gol; ia adalah fenomena yang mendefinisi ulang standar.
Rating Pemain Man City: Sorotan Individu di Balik Drama
Berikut pemecahan detail performa setiap pemain The Citizens:
Garis Serang: Sangat Mematikan
- Phil Foden (9/10): Pemain terbaik di lapangan. Brace-nya sangat menentukan dan pengaruhnya terasa di setiap serangan.
- Erling Haaland (8.5/10): Pencetak gol bersejarah ke-100. Fisiknya menjadi mimpi buruk dan juga merekam 1 assist.
- Julián Álvarez (7/10): Tekanan tanpa henti dan eksekusi penalti yang tenang. Link-up play-nya vital.
Lini Tengah: Cemerlang tapi Rawan
- Bernardo Silva (7.5/10): Sang pengatur alur. Gerakannya tak terbendung dan assist untuk Foden brilian.
- Rodri (7/10): Sangat dikunci sebelum cedera. Kepergiannya adalah titik balik negatif.
- Jérémy Doku (6.5/10): Menyikapi sisi kanan Fulham di babak pertama, tetapi fokusnya memudar.
Garis Bertahan: Hari Untuk Dilupakan
- Ederson (5.5/10): Bisa lebih baik pada gol pertama. Kurang komando di area kotak penalti.
- Kyle Walker (6/10): Ofensif bagus, tetapi beberapa kali kehilangan posisi.
- Rúben Dias & Nathan Aké (5/10): Jarang terlihat tidak kompak. Organisasi dan marking pada situasi bola mati buruk.
- Joško Gvardiol (6.5/10): Mungkin yang paling stabil di antara mereka.
Pelajaran dari Etihad: Kemenangan dengan Peringatan Keras
Bagi Man City, kemenangan ini terasa pahit-manis. Tiga poin dalam balapan ketat Premier League sangat berharga, tetapi pertunjukan defensif adalah alarm yang berisik untuk Pep Guardiola. Mereka tidak boleh membiarkan keunggulan dua kali buyar oleh tim dengan mental sekuat Fulham.
Namun, untuk dunia sepak bola secara keseluruhan, laga ini adalah hiburan kelas tinggi. Ia mengingatkan kita bahwa sepak bola tak pernah bisa ditebak. Ia juga memberi kita momen sejarah dari Erling Haaland 100 gol dan konfirmasi kelas Phil Foden.









