Kisah Gareth Bale: Meteor dari Wales, Pemain Termahal Dunia, Kini Jadi Calon Pemilik Klub

komunitasbola.com Nama Gareth Bale menyimpan banyak kenangan bagi pencinta sepak bola. Sosok yang dulu dikenal lewat kecepatan larinya, tendangan bebas yang melengkung indah, dan gol salto spektakuler di final Liga Champions, kini siap mengukir cerita baru. Bukan lagi sebagai pemain di lapangan, tetapi sebagai calon pemilik klub impian.

Setelah memutuskan pensiun pada Januari 2023, Bale tak benar-benar meninggalkan sepak bola. Ia memilih jalur berbeda. Baru-baru ini, ia kembali ke kota asalnya untuk menyokong Cardiff City dari sisi manajerial. “Kami tertarik mengambil alih Cardiff. Ini klub kampung halaman saya, di sanalah saya tumbuh, dan paman saya pernah bermain untuk mereka,” ujarnya kepada Sky Sports.

Langkah ini tak sekadar bisnis, tapi bentuk kecintaan yang mendalam. Bale mengaku bahwa terlibat dalam kepemilikan klub adalah “mimpi yang jadi kenyataan”. Sejak meninggalkan rumput hijau, kini ia memulai petualangan baru di balik layar.

BACA JUGA : Man United Ajukan Tawaran Lebih Tinggi Sebesar £60 Juta Untuk Bryan Mbeumo

Babak Baru di Cardiff: Ambisi Membangun dari Akar

Cardiff City sedang menjalani masa-masa sulit, usai terdegradasi ke League One untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. Namun, Bale melihat ini sebagai peluang untuk bangkit, bukan alasan untuk mundur. Ia bergabung dalam konsorsium yang ingin mengambil alih mayoritas saham klub tersebut.

“Cardiff adalah klub yang dekat dengan hati saya. Saya tumbuh di sana dan ingin menjadi bagian dari proses membesarkan Cardiff dan membawanya ke Premier League, tempat yang pantas untuk mereka,” kata Bale penuh semangat. Bagi pria kelahiran Wales itu, proyek ini lebih dari sekadar kepemilikan—ini soal warisan.

Dukungan dari para suporter juga menjadi motivasi tersendiri. “Saya tahu betapa luar biasanya fans Wales dan Cardiff. Akan sangat luar biasa jika bisa membangun sesuatu bersama mereka,” ujarnya lagi, penuh optimisme. Ia ingin menjadi bagian dari fondasi yang membawa klub kota kelahirannya kembali ke puncak.

Warisan Bale: Dari Bintang ke Owner Masa Depan

Perjalanan Bale dimulai saat ia masih 16 tahun bersama Southampton, lalu bersinar di Tottenham. Awalnya bermain sebagai bek kiri, transformasinya menjadi winger eksplosif berkat sentuhan Harry Redknapp menjadi kisah klasik. Aksinya melawan Inter Milan di Liga Champions menjadi momen penanda kebintangannya.

Dua kali meraih penghargaan Pemain Terbaik PFA dan sekali Pemain Muda Terbaik, Bale menjadi pemain kedua setelah Cristiano Ronaldo yang menyapu bersih ketiga penghargaan itu dalam satu musim (2012/13). Tak heran jika kemudian Madrid berani menebusnya dengan rekor dunia.

Kini, setelah menyimpan sepatu, semangat Bale untuk membangun masa depan sepak bola belum redup. “Kami sedang mencoba membangun komunikasi dengan Cardiff dan akan ada lebih banyak kabar di masa depan. Mudah-mudahan semuanya bisa terealisasi,” ujarnya menutup dengan penuh keyakinan. Sebuah warisan yang terus berlanjut—kali ini bukan di atas lapangan, tapi di ruang rapat.